Opening

Selasa, 28 Januari 2014

Motivasi : Dari Konsep Menuju Aplikasi



Dalam materi ini, kita berfokus pada penerapan konsep motivasi. Kita menghubungkan terori motivasi dengan praktik seperti keterlibatan karyawan dan bayaran berdasarkan keterampilan.
Model karakteristik pekerjaan dikembangkan oleh J. Richard Hackman dan Greg Oldham
1)      Keanekaragaman keterampilan : Tingkat sampai mana pekerjaan membutuhkan beragam aktivitas yang berbeda
2)      Indentitas tugas : Tingkat sampai mana suatu pekerjaan membutuhkan penyelesaian seluruh pekerjaan yang bisa diidentifikasikan.
3)      Arti tugas : Tingkat sampai mana suatu pekerjaan mempunyai pengaruh yang subtansial terhadap kehidupan atau pekerjaan orang lain.
4)      Otonomi : Tingkat sampai mana suatu pekerjaan memberikan kebebasan dan keleluasan yang
substansial untuk seorang individu dalam merencanakan pekerjaan dan menentukan prosedur-prosedur yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.
5)      Umpan balik : Tingkat sampai mana pelaksanaan aktivitas-aktivitas kerja yang diwajibkan oleh suatu pekerjaan membuat seorang indiidu mendapatkan informasi yang jelas dan langsung mengenai keefektifan kinerjanya.
Beberapa cara dimana model karakteristik pekerjaan bisa dipraktikkan untuk menjadikan pekerjaan lebih memotivasi :
·         Rotasi pekerjaan : Pengantian periodik seorang karyawan dari satu tugas ke tugas yang lain
·         Perluasan pekerjaan : Peningkatan jumlah dan variasi tugas dari seorang individu melalui pekerjaannya yang berbeda-beda
·         Pengayaan pekerjaan : Perluasan vertikal dari pekerjaan yang meningkatkan pengendalian pekerja terhadap rencana, pelaksanaan, dan evaluasi kerja.



1.      Susunan Pekerjaan Alternatif
Di luar perencanaan ulang sifat kerja dan keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan, pendekatan lain untuk membuat lingkungan kerja menjadi semakin memotivasi adalah perubahan susunan kerja. Berikut tiga susunan kerja alternatif:
1)      Jam kerja yang fleksibel :  Karyawan diberi kebebasan dalam mengatur jam-jam kerja mereka sendiri dalam bekerja tetapi dalam batas-batas tertentu .
2)      Pembagian pekerjaan :  Susunan yang memungkinkan dua individu atau lebih untuk membagi suatu pekerjaan 40 jam per minggu tradisonal.
3)      Telecommuting : Menunjuk pada karyawan yang melakukan pekerjaan mereka di rumah, setidaknya dua hari dalam stu minggu terhubung dengan kantor melalui komputer.
2.      Keterlibatan Karyawan
Keterlibatan karyawan adalah  sebuah proses partisipatif yang menggunakan masukan karyawan-karyawan dan dimaksudkan untuk meningkatkan komitmen karyawan untuk keberhasilan organisasi.
Tiga bentuk utama dari keterlibatan karyawan :
1)      Manajemen partisipatif : Proses dimana para bawahan berbagi suatu tingkat kekuatan pembuatasn keputusan yang signifikan dengan atasan-atasan langsung mereka.
2)      Partisipasi Representatif : Para pekerja berpartisipasi dalam pembuatan keputusan organisasional melalui sebuah kelompok kecil yang terdiri atas karyawan-karyawan representatif.
3)      Lingkaran kualitas : Kelompok kerja yang terdiri atas karyawan-karyawan yang bertemu secara teratur untuk mendiskusikan berbagai masalah kualitas kerja, menyelidiki penyebabnya, merekomendasikan solusi, dan mengambil tindakan perbaikan.

3.      Memberikan Penghargaan Kepada Karyawan
Dalam memutuskan bayaran karyawan dan bagaimana membayar mereka manajemen harus membuat beberapa keputusan strategis. Berikut keputusan yang harus dijalankan adalah:
1)      Berapakah Bayaran Karyawan: Membentuk Struktur Bayaran
Proses penentuan awal tingkat bayaran bisa agak rumit dan memerlukan keadilan internal dan keadilan eksternal. Keadilan internal adalah nilai pekerjaan untuk organisasi, sementara keadilan eksternal adalah daya saing eksternal sebuah organisasi bila dibandingkan bayaran di tempat lain dalam industrinya. Tentu saja, sistem pembayaran paling baik adalah membayar pekerjaan sesuai dengan nilainya (keadilan internal) dan memberikan bayaran yang mempunyai daya saing dengan pasar tenaga kerja.
2)      Cara Pembayaran: Memberikan Penghargaan kepada Karyawan Individual Melalui Program Variabel Bayaran
Beberapa organisasi-perusahaan bisnis, distrik sekolah, dan perwakilan pemerintah lainnya-sudah mulai beralih dari pembayaran individu hanya berdasarkan kualifikasi atau lamanya jasa menjadi penggunaan program variabel bayaran. Rencana tarif per bagian pekerjaan, bayaran berdasarkan prestasi, bonus, pembagian laba, pembagian pendapatan, dan rencana kepemilikan saham karyawan merupakan bentuk dari program variabel bayaran. Alih-alih membayar seseorang hanya berdasarkan masa kerja atau senioritas, sebuah program variabel bayaran mendasarkan sebagian bayaran seorang karyawan pada beberapa ukuran kinerja individual dan/atau organisasional. Adanya fluktuasi dalam bayaran variabel yang membuat program-program ini menarik bagi manajemen. Hal ini mengubah sebagian dari biaya tenaga kerja tetap sebuah organisasi menjadi biaya variabel, yang dengan demikian mengurangi pengeluaran ketika kinerja menurun. Ketika bayaran dikaitkan dengan kinerja, pendapatan karyawan lebih mencerminkan kontribusi dibandingkan suatu bentuk pemberian.
a.        Bayaran berdasarkan tarif per bagian
Para pekerja diberi bayaran dalam jumlah tetap untuk setiap unit produksi yang diselesaikan. Ketika seorang karyawan tidak mendapatkan bayaran pokok dan hanya mendapatkan bayaran untuk apa yang dihasilkannya, ini benar-benar merupakan sebuah rencana bayaran berdasarkan tarif per bagian.
b.      Bayaran berdasarkan prestasi
Bayaran didasarkan pada penilaian kinerja. Keunggulannya adalah karena memungkinkan para pemberi kerja untuk membedakan bayaran yang berdasarkan kinerja, sehingga individu yang dianggap berprestasi tinggi diberi kenaikan lebih besar. Rencana ini bisa memotivai karena, apabila dirancang dengan benar , individu merasakan hubungan yang kuat antara kinerja mereka dengan penghargaan yang mereka terima. Keterbatasannya adalah biasanya rencana ini didasarkan pada penilaian kinerja tahunan.
c.        Bonus
Saat ini banyak perusahaan memberi penghargaan secara rutin untuk karyawan ketika laba perusahaan meningkat. Keunggulannya adalah karena bonus memberi penghargaan kepada karyawan atas kinerja saat ini daripada kinerja masa lalu.
d.      Rencana Pembagian Laba
Adalah program di seluruh organisasi yang membagikan kompensasi berdasarkan beberapa rumus yang sudah ada yang dirancang seputar profitabilitas suatu perusahaan. Rencana-rencana ini bisa berupa pengeluaran uang tunai secara langsung atau, terutama dalam kasus manajer-manajer puncak, alokasi opsi saham.
e.       Pembagian Pendapatan
Adalah sebuah rencana insentif kelompok yang didasarkan pada rumus. Kemajuan dalam produktivitas kelompok menentukan jumlah total uang yang akan diberikan. Pembagian pendapatan memberikan penghargaan kepada perilaku-perilaku tertentu yang tidak begitu dipengaruhi faktor eksternal.
f.       Rencana Kepemilikan Saham Karyawan
Adalah rencana tunjangan yang ditentukan oleh perusahaan di mana karyawan mendapatkan saham, acapkali di bawah harga pasar, sebagai bagian dari tunjangan mereka.
3)      Cara Pembayaran: Memberikan Penghargaan Kepada Karyawan Individual Melalui Rencana Bayaran Berdasarkan Keterampilan
Bayaran berdasarkan keterampilan (skill-based pay) merupakan sebuah alternative bayaran berdasarkan pekerjaan, yang menentukan tingkat bayaran berdasarkan banyaknya keterampilan yang dimiliki oleh karyawan atau berapa banyak pekerjaan yang bisa mereka lakukan. Kelebihan :  fleksibilitas, dengan alasan sebagai berikut:
a)      Kebutuhan susunan pegai mudah dipenuhi karena keterampilan pegawai dapat ditukar-tukar.
b)      Memudahkan komunikasi di seluruh organisasi kerja karenaindividu saling mendapat pemahaman yang lebih baik tentang pekerjaan mereka.
c)      Membantu memenuhi kebutuhan karyawan yang ambisius yang memiliki sedikit peluang kemajuan.
Kekurangan: keterampilan dapat menjadi hal kuno sehingga ada kemungkinan dimana karyawan dengan keterampilan tersebut tidak dibutuhkan lagi.
4)       Menghubungkan Rencana Bayaran Berdasarkan Keterampilan Dengan Teori Motivasi
Rencana bayaran berdasarkan keterampilan konsisten dengan beberapa teori motivasi.
·         Teori ERG: bayaran berdasarkan keterampian memotivasi karyawan untuk belajar, mengembangkan keterampilan dan berkembang.
·         Teori penguatan: bayaran berdasarkan keterampilan mendorong karyawan untuk mengembangkan fleksibilitas, mereka terus belajar, mempelajari keterampilan lain, menjadi individu yang menguasai beberapa bidang, dan bekerja secara kooperatif dengan individu lain dalam organisasi tersebut.
·         Teori keadilan:  bayaran berdasarkan keterampilan karyawan memberikan kriteria masukan yang lebih adil untuk menentukan bayaran dari pada factor-faktor seperti pendidikan atau senioritas.
5)      Bayaran Berdasarkan Keterampilan dalam Praktiknya
Bayaran berdasarkan keterampilan meluas dan pada umumnya menghasilkan kinerja, kepuasan, dan persepsi keadilan yang lebih tinggi dalam sistem bayaran karyawan.Peningkatan penggunaan ketermpilan sebagai dasar untuk bayaran tampaknya sangat kuat di antara organisasi-organisasi yang menghadapi persaingan global yang agresif dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai siklus kehidupan produk yang lebih singkat dan persoalan-persoalan kecepatan untuk memasarkan.
6)      Tunjangan yang Fleksibel: Mengembangkan Paket Tunjangan
Tunjangan yang fleksibel memungkinkan karyawan setiap karyawan membuat sebuah paket tunjangan yang disesuaikan secara individual dengan kebutuhan dan situasi dirinya. Tiga jenis rencana tunjangan yang paling populer adalah:
                           i.            Rencana modular, yaitu paket tunjangan yang telah dirancang sebelumnya, dengan setiap modul dibuat untuk memenuhi sekelompok karyawan tertentu.
                         ii.            Rencana inti tambahan, yaitu paket tunjangan yang terdiri atas tunjangan dasar dan pilihan opsi tunjangan lain seperti menu dimana karyawan bisa memilih dan menambahkannya ke tunjangan inti.
                       iii.            Rencana-rancana pengeluaran yang fleksibel, yaitu suatu paket tunjangan yang memungkinkan karyawan mengesampingkan jumlah uang yang ditawarkan dalam rencana untuk membayar jasa tertentu. Misalnya untuk membayar premi perawatan kesehatan dan gigi.
7)      Penghargaan Intrinsik: Program Pengakuan Karayawan
Program pengakuan karyawan berkisar dari ucapan terima kasih yang spontan dan pribadi sampai program formal yang diumumkan secara luas dimana jenis-jenis prilaku tertentu dianjurkan dan prosedur untuk mencapai pengakuan di identifikasi secara jelas.
Meskipun terdapat peningkatan popularitas dalam hal pengakuan karyawan, kritukus berpendapat bahwa program tersebut sangat rentan akan manipulasi politik oleh manajemen. Program ini dipandang sangat adil oleh karyawan ketika diterapkan untuk pekerjaan-pekerjaan dimana faktor-faktor kinerja yang ada relatif objektif seperti penjualan. Namun untuk sebagaian besar pekerjaan, kritera untuk kinerja yang baik bukanlah pembuktian diri, sehingga memungkinkan manajer memanipulasi sistem tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar