Opening

Senin, 31 Desember 2012

Nasehat


#10 Kerusakan dalam Perayaan Tahun Baru#

         Manusia di berbagai negeri sangat antusias menyambut perhelatan yang hanya setahun sekali ini. Hingga walaupun sampai lembur pun, mereka dengan rela dan sabar menunggu pergantian tahun. Namun bagaimanakah pandangan Islam -agama yang hanif- mengenai perayaan tersebut? Apakah mengikuti dan merayakannya diperbolehkan? Simak dalam bahasan singkat berikut :

>>>Sejarah Tahun Baru Masehi
        Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM (sebelum masehi). Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar

Selasa, 11 Desember 2012

Kunci Sukses

Ada beberapa kunci sukses di bisnis keripik buah dan sayur, yaitu : 1. Tampilan yang menarik Tampilan keripik Anda harus menarik, bersih, tidak gosong. Hal ini bergantung pada : a. Pemilihan bahan yang benar b. Proses penggorengan yang benar c. Menggunakan mesin vacuum frying berkualitas d. Penyortiran dan quality control yang akurat 2. Kemasan produk Anda harus profesional dan menarik Bisa saja anda menjual kripik dalam bentuk kiloan, tapi ini hanya untuk konsumsi agen-agen penjualan. Selain dalam bentuk kiloan, anda juga perlu menjual dalam bentuk kemasan yang rapi. Label yang menarik juga akan memikat hati para pembeli. Untuk keperluan toko-toko, anda bisa menyertakan kontak pemesanan di label kripik. Hal ini perlu, karena pembeli yang tertarik bisa dengan mudah menghubungi anda untuk memesan produk serupa. Sangat dianjurkan untuk memilih kemasan transparan agar tampilan kripik yang sudah menarik ikut mengundang selera calon pembeli. Kami juga menyarankan untuk menyertakan toples-toples besar transparat jika hendak menitipkan ke toko-toko kecil. Produk yang digantung-gantung menggunakan kawat akan terkesan murahan dan mudah hancur karena biasanya untuk mengambil satu kemasan harus meremas kemasan yang lain. 3. Memilih Metode Pemasaran Anda bisa memasarkan kripik buah dan sayur menggunakan cara-cara berikut : a. Membentuk agen penjualan yang akan memasarkan produk-produk anda ke toko-toko kecil, pedagang kaki lima dan pedagang asongan. b. Bekerjasama dengan toko-toko makanan atau restauran dengan menyuplai produk kripik anda. c. Bekerjasama dengan katering-katering d. Merintis peluang ekspor jika produk yang Anda hasilkan cukup banyak.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mutu Kripik Buah.

Mutu kripik buah yang diperoleh dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu: 1. Buah segar. Selain keadaan buah segar dan tingkat kematangannya keseragaman jenis buah akan sangat menentukan mutu kripik buah salak. Oleh sebab itu sebelum membeli buah setiap dijadikan kripik, pastikan jenis buah dan tingkat kematangannya sama. 2. Proses Pengolahan. Urutan proses yang harus diperhatikan terutama pada waktu penggorengan dan pengemasan. Waktu menggoreng jangan sampai kurang atau melebihi batas waktu yang ditentukan. Kekurangan waktu akan mengakibatkan kripik menjadi lembek, tidak renyah karena kadar air buah terlalu tinggi sedangkan kelebihan waktu menyebabkan kripik menjadi keras dan gosong. Dalam praktek pengemasan menggunakan perakat listrik (plastic sealer) harus hati-hati, terlalu baser menyetel skala manyebabkan perakat terlalu panas sehingga kemasan justru menjadi sobek sedangkan penyetelan skala yang terlalu kecil mengakibatkan plastik tidak merakat. Kedua hal di atas menjadikan hasil kemasan tidak tertutup rapat sehingga kerenyahan kripik tidak bisa dipertahankan (kripik menjadi cepat lembek). 3. Minyak penggoreng Minyak penggoreng yang menghasilkan wama yang baik adalah minyak kelapa. Selain itu minyak harus dilakukan penyaringan setiap satu rninggu sekali. 4. Peralatan Peralatan untuk proses yang paling menentukan mutu kripik antara lain pisau pengupas/pongiris harus yang anti karat dan alas pengiris sebaiknya telenan kayu yang sudah rata dan bersih atau plastik. Jenis dan ketebalan plastik pengemas juga menentukan mutu dan panjangnya masa simpan kripik.

Cara Pembuatan Keripik Buah dan Sayur

Di bawah ini akan di berikan langkah-langkah dalam membuat keripik buah dan sayur, yaitu : 1. Bahan Bahan yang dapat digunakan setiap membuat kripik pada dasarnya semua jenis buah yang awalnya kadar padatannya tinggi dengan tekstur tidak terlalu lembek dan buah yang tidak terlalu matang. Hampir semua jenis sayur dan buah yang ada di Indonesia dapat diolah menjadi kripik. Setiap mendapatkan kripik sayur dan buah yang berkualitas sebaiknya dipilih jenis buah yang manis, namun rasanya tidak terlalu sepet dan daging buah buahnya tidak terlalu tebal. 2. Alat Alat yang digunakan setiap membuat kripik buah adalah Alat penggoreng hampa (Vacuum Frier) sistern water jet secara fungsional dirancang terdiri dan pompa tabung penggoreng, kondensor yang dilengkapi, pendingin, unit pernanas, dan pengendali operasi. Masingmasing komponen berfungsi sebagai berikut: a. Pompa; merupakan komponen terpenting yang berfungsi setiap menurunkan tekanan udara

B. Persiapan Memulai Usaha Keripik Buah dan Keripik Sayur

Ingin memulai usaha keripik buah dan kripik sayur ? Tentu ada beberapa hal yang harus Anda siapkan agar usaha Anda cepat berjalan dan sukses. Saat Anda ingin memulai usaha keripik buah dan kripik sayur, hal-hal yang perlu Anda siapkan antara lain : 1. Modal Usaha Modal awal untuk memulai usaha ini dialokasikan untuk membeli peralatan / mesin vacuum frying. Kapasitas mesin ideal untuk usaha minimal 5 kg/proses. Memang kami juga membuat mesin dengan kapasitas lebih kecil, namun kalau tujuan untuk usaha sebaiknya yang 5 kg ke atas. Pertimbangannya, biaya operasional mesin 1,5 kg – 5 kg nyaris sama. Anda bayangkan saja, lama menggoreng hampir sama 45 menit, pemakain LPG hampir sama juga, tenaga kerja tentu juga sama. Sehingga berdasarkan pertimbangan efisiensi, maka pilih kapasitas mesin yang 5 kg. Tapi jika Anda punya dana berlebih, silahkan memilih mesin yang kapasitas lebih besar, agar lebih efisien lagi 2. Lokasi Produksi Lokasi produksi digunakan sebagai tempat Anda nanti memproduksi keripik buah dan sayur. Luas ruangan minimal 2×2 m, jika bisa lebih besar tentu lebih baik lagi. 3. Listrik Mesin vacuum fryer yang digunakan untuk memproduksi menggunakan listrik rata-rata 750 watt/ 220 V untuk kapasitas 5 kg PV1 (instalasi listrik minimum berarti 900 watt). Kalau kapasitas 10 kg PV1 2200 watt / 220 V (instalasi listrik minimum rumah Anda berarti harus di atasnya). 4. Bahan Baku Hampir semua buah dan sayur ada di daerah Anda. Anda bisa memproduksi aneka keripik buah dan sayur dengan mudah. Bahan lain yang perlu Anda siapkan adalah minyak goreng dan LPG. Anda bisa memilih minyak goreng yang bermerek jika memungkinkan. Menggunakan minyak goreng tanpa merek yang dijual di pasar bisa saja, hanya kadang kalau minyak gorengnya tidak jernih maka hasil keripik biasanya warna tidak bisa sempurna. 5. Siap Berwirausaha Bagaimanapun juga, saat Anda memutuskan menjadi pengusaha keripik buah dan kripik sayur, Anda harus siap untuk berwirausaha. Ini tentu sama dengan memulai usaha-usaha lainnya. Fisik, mental dan spiritual harus siap meniti jalur entrepreneur.

Peluang Bisnis Keripik Sayur Dan Buah

Apakah anda membutuhkan buah-buahan? Di Indonesia, anda tidak perlu mencarinya dengan susah payah. Indonesia kaya akan buah dan sayur. Berlimpahnya buah dan sayur, terkadang menjadikannya memiliki nilai jual yang rendah. Sebagai contoh, kita bisa mendapatkan buah pepaya dengan berat 5 kg hanya seharga Rp 2000-3000. Murah sekali bukan? Bahkan di daerah tertentu, banyak buah-buahan terbuang percuma dan membusuk, karena tidak termanfaatkan. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai jual buah dan sayur adalah dengan menjadikannya keripik sayur dan buah. Dengan menjadikannya keripik, nilai jual buah dan sayur bisa berlipat-lipat. Sebagai gambaran 1 kg keripik pepaya bisa dihargai Rp 65.000. Sementara keripik salak seharga Rp 90.000 / kg. Apalagi, jika kita memproses buah menjadi kripik, maka dia akan lebih tahan lama dan awet hingga berminggu-minggu. Bandingkan jika anda hanya menjual buah saja. Hampir tiap buah dan sayur dapat dimanfaatkan untuk membuat kripik, diantaranya adalah pisang, nangka, salak, apel, mangga, melon, labu, papaya, wortel, kentang, kacang panjang, terung, durian, nanas dan lain-lain. Bisnis keripik sayur dan buah tidak terlepas dari peluang-peluang. Berikut disajikan beberapa alasan atau penyebab peluang bisnis keripik sayur dan buah ini cukup menjanjikan, yaitu : 1. Bahan baku buah dan sayur berlimpah, akibatnya harganya akan sangat murah. 2. Proses pembuatan dan pengelolaan bisnis sangat mudah. Bila anda memiliki mesin Vacuum Frying, maka anda akan mampu menjalankan produksi dengan cepat 3. Keuntungan yang besar dan dapat diperoleh dengan cepat. Modal bisa kembali kurang lebih 6 bulan (untuk mesin kapasitas 5 kg) 4. Buah disukai semua orang. Siapa yang tidak suka buah? Selama ini buah diawetkan dengan bahan pengawet. Dengan digoreng, akan menghasilkan buah yang awet namun tanpa bahan pengawet. Tentu saja orang akan semakin suka. 5. Pasar luas, anda bisa menjual kripik buah ini dimana saja. Anda bahkan bisa membentuk tim penjualan, mengumpulkan pedagang kaki lima dan asongan atau menitipkan produk anda di swalayan ataupun toko-toko makanan. 6. Peluang ekspor terbuka. Sangat jarang dijumpai makanan kripik buah di luar negeri, karena kripik ini lebih awet, tentu memungkinkan untuk dikirim ke manca negara.

Implementasi Kurikulum Eksperensial

Implementasi kurikulum eksperensial yang dikehendaki tak dapat dilepaskan dari peran ujung tombak pelaksana orkestrasi pembelajaran, yaitu guru. Ciri khas yang masih dominan di lingkungan pendidikan adalah bahwa guru memainkan peranan sebagai operator kurikulum dengan kinerja following direction dan sendiri saja. Dengan demikian guru hanyalah pelaksana petunjuk pelaksanaan, ‘pengabar isi buku teks’, termasuk jika isinya kurang akurat, ‘pengangkut’ pokok bahasan yang terkandung dalam kurikulum formal. Dari segi teknis, penampilan kurikulum eksperensial yang kurang bermutu dapat dirunut hingga kurangnya penguasaan salah satu atau lebih dari keempat pilar penopang kemampuan profesional keguruan/ kependidikan yang terdiri atas: a. Materi dan metodologi bidang ilmu sumber bahan ajaran (disiplinary content knowledge); b. Cara memilih, menata serta merepresentasikan materi bidang ilmu sumber bahan ajaran sesuai dengan rujukan kurikuler tertentu (curricular content knowledge) c. Proses belajar siswa yang merupakan kelompok layanan (how students learn); d. Prosedur yang membelajarkan siswa (how to facilitate student learning). Bila demikian, kurikulum eksperensial takkan menjadi komposisi yang menarik pebelajar untuk berperan serta aktif dalam orkestra pembelajaran. Pusat perhatian mereka – mau tak mau – adalah guru yang ‘bermain sendiri’, tak jarang terjadi: dengan berbagai keluguannya. Padahal, rancangan belajar yang disebut kurikulum itu sebenarnya tak hanya merefleksikan isi, melainkan juga bagaimana suatu pembelajaran dilakukan dalam konteks tertentu dan dalam kaitan dengan populasi tertentu (context, analysis, content analysis, target group analysis). Dengan kata lain, kurikulum eksperensial harus digelar secara tepat sehingga berdampak mengundang para siswa untuk tampil sebagai active, social, and creative learners melalui penyediaan lingkungan belajar yang di satu pihak menantang dan menuntut, tetapi di pihak lain juga memfasilitasi dan memberikan pelayanan yang setimpal kepada mereka. Sebagai active learner, siswa harus diberi kesempatan untuk mengamati, berdiskusi, berargumentasi dan berhipotesis serta menguji kesahihan hipotesisnya itu.

Definisi Kurikulum Eksperensiall

Kurikulum eksperensial adalah makna pengalaman belajar yang terhayati oleh siswa sementara mereka terlibat dalam berbagai kegiatan dan peristiwa pembelajaran yang dikelola guru dan atau sekolah. Oleh karena itu, kurikulum eksperensial inilah yang akan membuahkan dampak dalam bentuk perubahan cara berpikir dan cara bertindak para siswa, yaitu ketika kurikulum instruksional diimplementasikan oleh guru sebagai fasilitator langsung pembelajaran (direct mediator of student learning) dalam pelaksanaan tugasnya dari ke hari. Ditinjau dari sudut pandang keberdampakan kurikulum terhadap tingkah laku siswa, pada dasarnya yang eksis hanyalah kurikulum lokal yang berupa pengalaman belajar yang digelar oleh guru dari hari ke hari. Ini berarti bahwa kurikulum formal tidak banyak bicara tanpa penerjemahan yang setia di lapangan. Pada gilirannya, penerjemahan secara setia kurikulum formal menjadi kurikulum eksperensial – tanpa dapat ditawar-tawar – menuntut penerjemahan kurikulum formal hingga menjadi kurikulum eksperensial yang menggelar berbagai pengalaman yang mendidik, yaitu pengalaman yang tidak sebatas mengacu pada substansi, namun lebih kepada proses keterbentukan berbagai pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai yang tersurat dan tersirat sebagai tujuan utuh pendidikan yang dimaksud dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

Kurikulum Operasional

Kurikulum operasional adalah perwujudan obyektif dari ‘niat’ kurikulum instruksional dalam bentuk interaksi pembelajaran segala sesuatu yang dilaksanakan guru, siswa dan bagaimana interaksi di antara keduanya. Keterwujudan kurikulum operasional dapat diverifikasi oleh pengamat ahli sehingga kesesuaiannya dengan hajat yang tertampilkan sebagai tujuan kurikulum formal itu dapat dinilai secara obyektif.

Definisi Kurikulum Instruksional

Kurikulum instruksional adalah terjemahan dari kurikulum formal menjadi seperangkat skenario pembelajaran dari jam pertemuan ke jam pertemuan oleh guru yang bertugas mengimplementasikan suatu kurikulum formal dalam suatu konteks kelembagaan tertentu. Dengan kata lain, kurikulum instruksional adalah kurikulum yang mencerminkan niat para guru sebagai implementator kurikulum.

Kurikulum Formal

Kurikulum formal ialah rancangan di mana aktiviti pembelajaran dijalankan supaya matlamat atau objektif pendidikan dan sekolah tercapai. Ia merupakan satu set dokumen untuk dilaksanakan. Ia mengandungi hal sebenar yang berlaku dibilik darjah dan apa yang telah disediakan dan dinilai. Setiap sekolah ada kurikulum terancang iaitu satu set objektif yang berstruktur dengan kandungan dan pengalaman belajar serta hasil yang dijangkakan. Ia merupakan rancangan eksplisit dan operasional yang dihasratkan, lazimnya dikelolakan mengikut mata pelajaran dan gred, di mana peranan guru didefinisikan dengan jelas (Ornstein, A.C. & Hunkins, F, 1983). Sistem kurikulum formal memang mempunyai beberapa keunggulan. Di antara keunggulan kurikulum formal adalah pembaharuan kurikulum di setiap tahunnya yang langsung ditangani oleh pemerintah dan manejemen yang lebih profesional serta administrasi yang lebih teratur.

Implementasi Kurikulum Ideal

Implemnetasi kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian diujicobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan, sambil senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan dan karakteristik peserta didik, baik perkembangan intelektual, emosional, serta fisiknya. Adapun tahapan implementasi kurikulum mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu : 1. Pengembangan program mencakup program tahunan, semester, bulanan, mingguan, dan harian. Selain itu ada juga program bimbingan dan konseling atau program remedial. 2. Pelasanaan pembelajaran. Pada hakikatnya, pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik tersebut. 3. Evaluasi proses yang dilaksanakan sepanjang proses pelaksanaan kurikulum semester serta penilaian akhir formatif dan sumatif mencakup penilaian keseluruhan secara utuh untuk keperluan evaluasi pelaksaaan kurikulum. Dengan tahap-tahap tersebut akan tercapai tujuan-tujuan kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Hal itu secara otomatis akan meningkatkan pemanfaatan dan penerapan kurikulum baik yang ideal maupun aktual.

Landasan Kurikulum Ideal

Pendidikan merupakan suatu proses sosial, karena berfungsi memasyarakatkan anak didik melalui proses sosialisasi di dalam masyarakat tertentu. Sekolah, sebagai salah satu institusi pendidikan berperan juga sebagai institusi sosial, karena melalui lembaga tersebut anak dipersiapkan untuk mampu terjun dan aktif dalam kehidupan masyarakatnya kelak. Anak-anak berasal dari masyarakat, dan mereka belajar tentang cara hidup dalam bermasyarakat. Oleh ,karena itu, sekolah harus bekerjsama dengan masyarakat, dan program sekolah harus disusun dan diarahkan oleh masyarakat yang menunjang sekolah tersebut. Program pendidikan disusun dan dipengaruhi oleh nilai, masalah, kebutuhan, dan tantangan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu kurikulum yang ideal dan dan aktual harus disusun berlandaskan dasar sosiologis agar tercipta keseimbangan diantara keduanya dan terciptalah tujuan pendidikan yang sebenarnya. Pada dasarnya, pendidikan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, kurikulum harus berdasarkan pada kebutuhan masyarakat dan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kurikulum yang demikianlah disebut sebagai kurikulum yang relevan (ideal dan aktual) dengan masyarakat. Dibalik itu, masyarakat merupakan lingkungan pendidikan, dalam artian suatu lingkunagn yang mempengaruhi sekolah dan sebaliknya, sekolah mempengaruhi kehidupann masyarakat. Hal ini sejalan dengan prinsip ekosistem. Apabila kebutuhan masyarakat dianalisis, hal ini akan sangat membantu para penyusun kurikulum dalam merumuskan masalah masyarakat yang terkait dalam pemilihan dan penyusunan bahan-bahan dan pengalaman-pengalaman kurikuler. Dalam pengembangan kurikulum agar menjadi ideal dan aktual perlu dipertimbangkan berbagai masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat, hal ini berguna untuk: 1.Mengorientasikan kurikulum pada pusat-pusat kehidupan. 2.Membantu merumuskan falsafah dan tujuan pendidikan. 3.Merangsang minat murid dan mengusahakan kegiatan belajar menjadi lebih luas. 4.Melengkapi dasar pengembangan unit-unit pelajaran. 5.Melengkapi proyek kerjasama sekolah dan masyarakat, ketika para siswa dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat. Adapun kekuatan sosial yang mempengaruhi kurikulum ada beraneka ragam. James W. Thornthon dan John R. Wright, dalam bukunya “Secondary School Curriculum”, mengklasifikasikan berbagai kekuatan sosial yang mempengaruhi kurikulum, diantaranya: 1. Kekuatan sosial yang resmi, terdiri atas: a) Pemerintah suatu Negara, melalui UUD, dasar Negara, falsafah dan ideologi Negara b) Pemerintah daerah, melalui berbagai kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan c) Pewakilan Departemen Pendidikan setempat. Kekuatan sosial setempat, yang terdiri atas: Yayasan pendidikan, Perguruan Tinggi, persatuan orang tua murid dan Guru, penerbit buku-buku pelajaran, media masa (televisi, radio, Koran), dan adat kebiasaan masyarakat setempat. Organisasi professional, seperti persatuan guru, persautan dokter, dan ahli hukum. Tentu saja masih banyak kekuatan sosial lainnya yang ikut mempengaruhi pengembangan dan pembinaan kurikulum. Setiap kekuatan sosial tersebut berusaha sekuat tenaga untuk memberikan pengaruh secara maksimal.

Definisi Kurikulum Ideal

Ideal curriculum atau kurikulum ideal adalah kurikulum yang berisi sesuatu yang baik, yang diharapkan atau dicita-citakan sebagaimana dimuat dalam buku kurikulum.