Opening

Rabu, 29 Januari 2014

Emosi dan Suasana Hati



Emosi merupakan reaksi manusia yang kompleks terhadap keberhasilan dan kegagalan personal yang mungkin dirasakan dan diungkapkan. Karyawan akan menunjukkan emosinya bila karyawan tersebut merasa senang dengan sesuatu, marah terhadap seseorang, takut terhadap sesuatu. Di pihak lain, suasana hati tidak diarahkan pada suatu objek. Emosi dapat berubah menjadi suasana hati ketika karyawan kehilangan focus pada objek yang kontekstual. Maka bila seorang karyawan mengkritik rekan kerjanya karena cara berbicaranya terhadap klien kurang baik, karyawan tersebut mungkin marah terhadap rekan kerjanya. Artinya, karyawan tersebut menunjukkan emosi (marah) terhadap suatu objek spesifik (rekan kerjanya).Tetapi kemudian pada hari itu, karyawan tersebut mungkin menemukan dirinya sedang tidak bersemangat.Karyawan tersebut tidak dapat menganggap bahwa perasaannya disebabkan oleh satu peristiwa tertentu; karyawan tersebut hanya merasa tidak normal.Keadaan seperti ini menggambarkan satu
suasana hati.
Menurut Richard S Lazarus, emosi adalah reaksi-reaksi organisme yang rumit dan terpola mengenai bagaimana kita berfikir mengenai apa yang kita lakukan sepanjang hidup untuk bertahan hidup dan memeriahkan hidup serta untuk mencapai apa yang kita inginkan untuk diri kita sendiri.
Emosi adalah perasaan-perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.Sedangkan Suasana Hati adalah perasaan-perasaan yang cenderung kurang intens dibanding emosi dan seringkali tanpa rangsangan kontektual.
Suasana hati tidak sama dengan emosi, namun emosi dan suasana hati selalu berjalan seiring. Suasana hati dapat dipengaruhi oleh emosi, namun juga dipengaruhi oleh ritme biologis. Seperti halnya emosi, suasana hati dipengaruhi oleh bagaimana pikiran kita terhadap dunia sekeliling kita dan terhadap diri kita sendiri. Bila kita dapat mengendalikan diri untuk selalu berpikir positif dan menjaga vitalitas, kita lebih banyak mengalami emosi positif dan suasana hati yang positif.
Bila emosi kita senantiasa positif, berarti kita bahagia. Bila suasana hati lebih banyak positif, ini bukan saja merupakan pertanda bahwa kita bahagia, melainkan kita juga akan lebih efektif dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan, serta lebih mungkin mengalami kepuasan dalam bekerja.
Apabila seseroang merasakan yang  namanya senang, maka otak yang ada pada mereka sangat fresh sehingga mempunyai suatu ide yang cemerlang. Serta dengan perasaan senang tersebut kebanyakan orang-orang bisa melakukan suatu pekerjaan dengan baik juga. Rasa senang tersebut bisa melancarkan efesiensi mental, membuat orang mengerti informasi dan berani mengambil keputusan yang rumit, serta pikirannya menjadi fleksibel. Menurut survei penelitian bahwa orang yang memiliki suasana hati yang baik, maka membuat orang tersebut memandang orang lain atau suatu peristiwa dengan pikiran baik juga.
Dengan adanya suasana hati yang baik ataupun senang maka menjadikan orang tersebut lebih optimis dalam mencapai suatu tujuan yang dia inginkan, serta meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam hal mengambil suatu keputusan baik yang rumit ataupun yang mudah. Lebih jauh lagi selain rasa senang, ada juga perasaan humor, dimana rasa humor itu kita bawa ditempat kerja maka itu bisa mengungkapkan bahwa humor atau gurauan yang kita buat sendiri membuat orang lain menjadi tertawa secara tidak langsung kita membuka jalur komunikasi antara partner kerja kita terebut, serta dapat merangsang kreativitas, meningkatkan rasa kepercayaan dan tentu saja membuat suatu pekerjaan tersebut lebih menyenangkan lagi. Tidak heran bila sifat senang bergurau merupakan sifat yang penting yang harus dimiliki oleh seseorang untuk mengontrol emosi.
Suasana hati yang baik terbukti sangat penting dalam suatu kelompok: dimana kemampuan seseorang pemimipin sangat diutamakan untuk menggerakkan kinerja yang lebih baik lagi antara anggota yang satu dengan yang lain dalam satu kelompok, yang bisa membuat suasana menjadi lebih hidup (bergairah) dan kooperatif dalam hal menentukan keberhasilan bersama dalam berkelompok tersebut. Disisi lain ada hal yang harus diperhatikan, ketika konflik emosi dalam suatu kelompok dalam hal bekerja menyedot perhatian dan energi yang sudah terkuras semua, maka kinerja suatu kelompok juga akan menurun.
Kajian menemukan bahwa semakin positif suasana hati yang dimiliki oleh keseluruhan suatu kelompok, maka akan semakin erat kerjasama yang terjalin. Dengan kata lain, apabila kinerja dalam suatu kelompok buruk maka akan susah untuk mengelolah suatu pekerjaan yang sedang dijalankan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar