Opening

Selasa, 24 Desember 2013

Fatwa MUI Tentang Keharaman Perayaan Natal Bersama dan Pengucapannya



Berikut kami sajikan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang haramnya perayaan natal bersama dan pengucapannya :
KEPUTUSAN KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA
TENTANG
PERAYAAN NATAL BERSAMA DAN PENGUCAPANNYA
Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, setelah:
Memperhatikan:
  1. Perayaan Natal bersama pada akhir-akhir ini disalah artikan oleh sebagian ummat Islam dan disangka dengan ummat Islam merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.
  2. Karena salah pengertian tersebut ada sebagian orang Islam yang ikut dalam perayaan Natal dan

Jumat, 20 Desember 2013

Semangat Juang Sang Mahasiswa



Begitu pentingkah beasiswa bagi para mahasiswa ? Jawabannya sudah pasti iya, semua mahasiswa mulai dari kalangan bawah sampai kalangan paling atas membutuhkan dana bantuan pendidikan atau lazimnya dikenal dengan istilah beasiswa dan tentunya beasiswa telah menjadi harapan setiap mahasiswa yang melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta. Seperti halnya mahasiswa yang satu ini, Arifin namanya. Dia merupakan salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi angkatan 2011 Di Universitas Negeri Makassar yang berasal dari Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan ( PangKep ) tepatnya Di Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro dan terbilang kurang mampu, sehingga sangat mengharapkan dan benar-benar membutuhkan beasiswa untuk kelancaran studinya . Namun Kenyataan yang terjadi hingga memasuki

Sabtu, 07 Desember 2013

PT. Semen Tonasa Kebanggaanku



Siapakah yang tidak mengenal dengan perusahaan semen terkemuka dan terbesar Di Kawasan Indonesia Timur yang berlokasi tepat Di Desa Biring Ere, Kecamatan Bontoa Di Kabupaten Pangkejene dan Kepulauan ( PANGKEP ) Provinsi Sulawesi Selatan ?, Tentunya semua kalangan masyarakat yang ada diseluruh Indonesia bahkan beberapa Negara yang telah menjadi mitranya pasti mengetahui bahwa perusahaan tersebut bernama PT. Semen Tonasa. PT. Semen Tonasa merupakan perusahaan yang bergelut di dunia industri persemenan dengan kualitas yang telah terbukti keunggulannya dan tidak diragukan lagi ketahanannya dalam pembangunan sebuah bangunan atau gedung dan telah menembus pasar internasional bahkan tidak akan tertandingi dengan perusahaan semen manapun yang ada Di Sulawesi Selatan bahkan Di Indonesia. Ditambah lagi PT. Semen Tonasa dengan visinya yang sangat enerjik yaitu “menjadi perusahaan

Selasa, 26 November 2013

Keluarga



Pembicaraan mengenai keluarga akan dibatasi pada keluarga batih. Keluarga batih terdiri dari suami/ ayah, istri/ ibu dan anak-anak yang belum menikah. Lazimnya dikatakan, bahwa keluarga batih merupakan unit pergaulan hidup yang terkecil dalam masyarakat. Sebab, di samping keluarga batih terdapat pula unit-unit pergaulan hidup lainnya misalnya, keluarga luas (“ extended family”), komunitas (“ community”) dan lain sebagainya.
Sebagai unit pergaulan hidup terkecil dalam masyarakat , keluaraga batih mepunyai peranan-peranan tertentu. Peranan-peranan itu adalah, sebagai berikut:
1.      Keluarga batih berperanan sebagai pelindung bagi pribadi-pribadi yang menjadi anggota, di mana ketentraman dan ketertiban diperoleh dalam wadah tersebut.

Jumat, 11 Oktober 2013

Pengertian Perilaku Keorganisasian



Perilaku keorganisasian merupakan bidang studi yang mempelajari tentang interaksi manusia dalam organisasi, meliputi studi secara sistematis tentang perilaku, struktur dan proses dalam organisasi. Organisasi diciptakan oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan, dan pada saat yang sama manusia juga membutuhkan organisasi untuk mengembangkan dirinya. Oleh sebab itu antara organisasi dengan manusia memiliki hubungan yang saling membutuhkan dan menguntungkan. Mempelajari perilaku keorganisasian memiliki sifat abstrak tidak menghasilkan prinsip-prinsip yang sederhana, tetapi seringkali

Selasa, 27 Agustus 2013

Juara BWF World Championship 2013 Sektor Ganda Campuran



Pemain ganda campuran nomor satu Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil menjadi juara dunia setelah mengalahkan ganda nomor satu dunia, Xu Chen/Ma Jin di partai final Badminton World Federation (BWF) World Championships 2013 yang digelar di Ghuangzhou, China, Minggu (11/8/2013) WIB. Ganda peringkat dua dunia itu mempermalukan ganda tuan rumah lewat permainan rubber game 21-13, 16-21 dan 22-20.
Dilansir situs resmi BWF, Tontowi/Liliyana yang berambisi merebut titel juara dunia ini menunaikan janjinya. Keduanya bermain apik dengan mengungguli pasangan China di game pertama dengan skor 21-13.

Juara BWF World Championship 2013 Sektor Ganda Putra

Indonesia akhirnya berhasil memastikan diri sebagai juara dunia di dua nomor setelah ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menang di partai final Badminton World Federation (BWF) World Championships 2013 yang digelar di Ghuangzhou, China, Minggu (11/8/2013) WIB. Ahsan/Hendra sukses mengklaim juara dunia ganda putra selepas mengalahkan ganda Denmark, Boe Mathias/Mogensen Carsten straight game 21-13 dan 23-21.
Juara Indonesia Open 2013 ini tak butuh waktu lama untuk menundukkan pasangan Denmark unggulan ketiga ini. Ganda Indonesia unggulan keenam ini berhasil merebut titel juara setelah memenangi pertarungan kontra ganda Denmark dalam tempo singkat 33 menit. Dengan kemenangan ini membuat

Selasa, 23 Juli 2013

Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

A.    Pengertian
            Model pemebelajaran kooperatif model jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitik beratkan kepada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil

B.     Langkah-langkah Pelaksanaan
Tahapan kegiatan model pembelajaran kooperatif  tipe Jigsaw adalah sebagai berikut:
1.      Membaca untuk menggali informasi. Siswa memperoleh topik-topik permasalahan untuk dibaca, sehingga

Rabu, 26 Juni 2013

Strategi Keuangan PT. Semen Tonasa

1.      Kondisi keuangan
Untuk melihat kondisi keuangan perusahaan PT. Semen Tonasa tahun 2006 sampai dengan Tahun 2010, perhatikan tabel berikut ini :
Tabel
Perhitungan Pertumbuhan Aset PT. Semen Tonasa
Periode 2006-2010

No.
TAHUN
ASET
PERTUMBUHAN ASET
1
2006
1.503.411.326
4,89%
2
2007
1.533.638.112
2,01%
3
2008
1.858.066.211
21,15%
4
2009
2.401.347.403
29,24%
5
2010
3.510.477.336
46,19%

Sumber: PT. Semen Tonasa (Data diolah)

Berdasarkan tabel diatas, kondisi keuangan perusahaan PT. Semen Tonasa dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 terus mengalami peningkatan, ini berarti pembelanjaan dan pengelolaan

Uraian Tugas Pada PT. Semen Tonasa

Dibawah ini akan diuraikan masing-masing setiap jenjang jabatan yang ada di PT. Semen Tonasa, yakni sebagai berikut :
1.      Pemegang Saham
                Para pemegang saham pada PT. Semen Tonasa adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Pemegang saham diberikan hak khusus tergantung dari jenis saham, termasuk hak untuk memberikan suara (biasanya satu suara per saham yang dimiliki) dalam hal seperti pemilihan dewan direksi, hak untuk pembagian dari pendapatan perusahaan dan hak terhadap aset perusahaan pada saat likuidasi perusahaan

Struktur Organisasi PT. Semen Tonasa

Sesuai dengan Anggaran Dasar perusahaan, PT Semen Tonasa dipimpin oleh Direksi, yang terdiri dari seorang Direktur Utama dan empat orang Direktur / Direksi.
Dalam melakukan tugasnya Direksi diawasi oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dan Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), masing-masing untuk jangka waktu 3 tahun bagi Dewan Komisaris dan Direksi diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
Struktur Organisasi bagi suatu perusahaan sangat mutlak sebagai dasar untuk mengetahui dengan jelas wewenang dan tanggung jawab dari suatu jabatan. sebagai perwujudannya, maka disusun struktur

Gambaran Umum PT. Semen Tonasa

1.      Sejarah Berdirinya PT. Semen Tonasa
PT. Semen Tonasa merupakan BUMN ( Badan Umum Milik Negara ) yang didirikan berdasarkan TAP MPRS No. II/MPRS/1960, mengenai pola proyek bidang produksi golongan A I 1953 No. 54. Namun pada tanggal 01 April 1971, PT. Semen Tonasa ditetapkan menjadi Perusahaan Umum ( PERUM ) melalui PP No. 54 tahun 1971.
PT. Semen Tonasa adalah produsen terbesar di Kawasan Timur Indonesia yang menempati lahan seluas 715 hektar di Desa Biringere Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkajene Kepulauan 68 kilometer dari kota Makassar. PT Semen Tonasa memiliki kapasitas terpasang 3.480.000 metrik ton semen pertahun

Kamis, 20 Juni 2013

Kajian Tentang Faktor-Faktor Keberhasilan Dan Kegagalan UMKM Di Indonesia



Keberhasilan atau kegagalan UMKM yang ada di Indonesia diakibatkan oleh beberapa faktor-faktor berikut ini :
1.    Adanya tujuan
2.    Melakukan survey atau jajak pendapat
3.    Ketersediaan dana
4.    Semangat yang tinggi
5.    Kedisiplinan
6.    Bertanggung jawab
7.    Pengalaman dan keterampilan

Dari beberapa faktor-faktor diatas, saya akan mengkaji satu persatu faktor-faktor tersebut yang merupakan penyebab berhasil atau gagalnya suatu UMKM Di Indonesia berdasarkan pengalaman saya

Sabtu, 08 Juni 2013

Model Pembelajaran Team Games Tournament (TGT)

A.    Pengertian
Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

B.     Langkah-langkah Pelaksanaan
Secara umum ada 5 komponen utama dalam penerapan model TGT, yaitu:

Selasa, 28 Mei 2013

Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangakan Dalam Pemilihan Metode Mengajar


Penentuan dan pemilihan strategi atau metode mengajar dalam pembelajaran harus mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi pembelajaran. Menurut Anitah dkk (2007:5.6) bahwa faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan penggunaan strategi/metode belajar adalah sebagai berikut:
1.      Tujuan Pembelajaran atau Kompetensi Siswa
Tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai siswa merupakan faktor utama yang

Kriteria yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Metode Mengajar yang Efektif


Strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru selayaknya didasari pada berbagai pertimbangan sesuai dengan situasi, kondisi dan lingkungan yang akan dihadapinya.Pemilihan strategi pembelajaran umumnya bertolak dari:
1.      Rumusan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
2.      Analisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihasilkan,
3.      Jenis materi pelajaran yang akan dikomunikasikan.
Pemilihan strategi pembelajaran yang akan digambarkan melalui bagan berikut ini:

Hal yang Harus Dipertimbangkan Dalam Strategi Pembelajaran


Berbagai jenis strategi Belajar Mengajar dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai pertimbangan, antara lain:
1.      Atas dasar pertimbangan proses pengolahan pesan.
Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolah dari mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri. Strategi. Deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik

Pengertian Strategi Dalam Proses Belajar Mengajar


Berkaitan dengan belajar mengajar , pemakaian istilah strategi dimaksudkan sebagai daya upaya guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses mengajar.Menurut newman dan logan, strategi dasar arti setiap usaha meliputi empat masalah yaitu:
1.      Spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang bagaimana yang hendak dicapai dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan itu.

Rabu, 10 April 2013

Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum untuk Instruksional ( Pengajar )


Kurikulum memiliki dua sisi yang sama pentingnya yakni kurikulum sebagai dokumen dan kurikulum sebagai implementasinya. Sebagai sebuah dokumen kurikulum berfungsi sebagai pedoman bagi guru dan kurikulum sebagai implementasi adalah realisasi dari pedoman tersebut dalam kegiatan pembelajaran. Guru merupakan salah satu faktor penting dalam implementasi kurikulum. Bagaimanapun idealnya suatu kurikulum tanpa ditunjang oleh kemampuan guru untuk mengimplementasikannya, maka kurikulum itu tidak akan bermakna sebagai suatu alat pendidikan, dan sebaliknya pembelajaran tanpa kurikulum sebagai pedoman tidak akan efektif.

Model KTSP


  Menurut Sukmadinata (2005: 81-100), terdapat empat model konsep kurikulum yaitu model kurikulum subjek akademik, model kurikulum personal, model kurikulum rekonstruksi sosial, dan model  kurikulum teknologis.
   Kurikulum subjek akademik berorientasi pada pembentukan manusia intelek. Materi pelajaran berupa ilmu pengetahuan, sistem nilai yang dianggap baik dan harus disampaikan secara turun temurun. Proses pendidikan adalah upaya transfer ilmu pengetahuan masa lampau yang

Prinsip yang Sesuai dengan KTSP


Dalam standar nasional Pendidikan ( SNP pasal 1, ayat 15 ) dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) adalah kurikulum operational yang disusun dan dilaksanakan masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP )
 Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP ) adalah sebagai berikut :
1.      KTSP dikembangkan dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik
2.       Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas pendidikan kabupaten / kota, dan departemen agama yang bertanggungjawab di bidang pendidikan.
3.      KTSP untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.
Kebijakan dalam mengembangkan kurikulum KTSP itu sendiri prinsip umumnya yaitu sesuai yang dikemukakan oleh Nana Syodih Sukmadinata ( 2005: 150-155 )
1.      Prinsip relevensi
Kurikulum harus memiliki relevansi keluar dan di dalam kurikulum itu sendiri. Dalam prinsip ini kurikulum harus sesuai dengan tujuan dan isi kurikulum itu sendiri. Sekolah dalam menyelenggarakan  kurikulum harus relevan dan konsisten disesuaikan dengan
2.      Prinsip fleksibilitas
Kurikulum hendaknya memiliki sifat lentur atau fleksibel yaitu kurikulum itu disesuaikan dengan kondisi daerah , waktu, kemampuan dan latar belakang anak. Kurikulum dibuat disesuaikan dengan kebutuhan  masyarakat dalam daerah tersebut.
3.      Prinsip kontinuitas
Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan artinya dalam pembelajaran itu terdapat proses yang terus menerus dan kurikulum juga harus mempunyai sifat berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas yang lain.
4.      Prinsip kepraktisan / efisiensi
Kurikulum juga harus memiliki sifat praktis artinya kurikulum tersebut mudah dilaksanakan dan mudah diterapkan dalam dunia pendidikan menjawab tantangan-tantangan yang ada dalam masyarakat, dapt diterpakan dengan media pembelajaran yang sederhana dan memerlukan biaya yang murah.
5.      Prinsip efektifitas
Prinsip kurikulum harus efektif baik secara kontinuitas maupun kualitas. Sedangkan prinsip khususnya yang berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan BSPN,  dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum sebagai berikut ( Permendiknas, No. 22 Tahun 2006 )
1.      Berpusat pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan Kepentingan  Siswa dan Lingkungannya.
 Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa  siswa memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.  Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi siswa disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa.
2.      Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik  siswa, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3.  Tanggap terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahu-an, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar siswa untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4.  Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemegang kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan  kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
4.       Menyeluruh dan Berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,  bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
5.        Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan  siswa  yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan in-formal  dengan memperhatikan kondisi  dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
6.  Seimbang antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam prinsip-prinsip tersebut harusnya bisa dilaksanakan semua dalam KTSP sekolah, sebab apabila dari prinsp-prinsip tersebut ada yang kurang maka dalam pelaksanaan tujuan KTSP tersebut tidak akan tercapai atau hasilnya tidak akan maksimal baik kuantitatif maupun kualitatif.