1. Terhadap
Sekolah
Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi,
kegiatan pembelajaran perlu didesain dan dilaksanakan secara efektif dan
efisien sehingga memperoleh hasil maksimal. Berdasarkan panduan penyusunan
KTSP, kegiatan pembelajaran yang sebaiknya diberikan oleh sekolah terdiri dari :
1.
Kegiatan Tatap
Muka
Untuk sekolah yang menerapkan sistem
paket, kegiatan tatap muka dilakukan dengan strategi
bervariasi baik
ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah
interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, pembelajaran
kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah,
ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, tanya jawab, atau simulasi
Untuk sekolah yang menerapkan sistem SKS,
kegiatan tatap muka lebih disarankan dengan strategi ekspositori. Namun
demikian tidak menutup kemungkinan menggunakan strategi dikoveri inkuiri.
Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas,
tanya jawab, atau demonstrasi.
2.
Kegiatan
Tugas terstruktur
Bagi sekolah yang menerapkan sistem paket,
kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun
dirancang oleh guru dalam silabus maupun RPP (Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran). Oleh karena itu pembelajaran dilakukan dengan strategi diskoveri
inkuiri. Metode yang digunakan seperti penugasan, observasi lingkungan, atau
proyek.
Bagi sekolah yang menerapkan sistem SKS,
kegiatan tugas terstruktur dirancang dan dicantumkan dalam jadwal pelajaran
meskipun alokasi waktunya lebih sedikit dibandingkan dengan kegiatan tatap
muka. Kegiatan tugas terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang
mengembangkan kemandirian belajar peserta didik, peran guru sebagai
fasilitator, tutor, teman belajar. Strategi yang disarankan adalah diskoveri
inkuiri dan tidak disarankan dengan strategi ekspositori. Metode yang digunakan
seperti diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi,
eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet,
atau simulasi.
2. Terhadap
Guru
Guru merupakan faktor penting yang besar
pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar, bahkan sangat menentukan
berhasil-tidaknya peserta didik dalam belajar. Pengembangan KTSP menuntut
kreatifitas guru dalam membentuk kompetensi pribadi peserta didik. Guru perlu
memperhatikan perbedaan individual peserta didik, agar KTSP dapat dikembangkan
secara efektif, serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
Keberhasilan atau kegagalan implementasi
kurikulum di sekolah sangat bergantung pada guru karena guru merupakan kunci
yang menentukan serta menggerakkan
komponen di sekolah. Dengan KTSP guru ( SD, SMP, maupun SMA ) di tuntut untuk membuktikan profesionalismenya
dan mereka dituntut untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran
berdasarkan kompetensi dasar yang telah digali dan dikembangkan oleh peserta
didik. Tugas guru bukan mencurahkan dan menyuplai peserta didik dengan berbagai
ilmu pengetahuan tetapi mereka berfungsi sebagai motifator, mediator, dan
fasilitator pembelajaran. Diakui bahwa berhasil tidaknya implementasi tersebut
dalam pembelajaran terutama dalam penyesuaian kurikulum dengan tuntutan
globalisasi, perubahan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Disamping itu implementasi kurikulum dalam kegiatan pembelajaran di sekolah
juga sangat di pengaruhi oleh dukungan sumber belajar, sarana dan prasarana
yang memadai terutama kondisi ruang pembelajaran, perpustakaan, laboratorium
dan alat bantu pembelajaran.
Dalam implementasi kurikulum tingkat satuan
pendidikan, pembelajaran bukan semata-mata tanggung jawab guru akan tetapi
merupakan tanggung jawab bersama antara guru, kepala sekolah, bahkan komite
sekolah dan masyarakat sehingga pembina terhadap komponen-komponen tersebut
merupakan tuntunan yang harus dipenuhi dalam mengefektifkan implementasi KTSP.
Dalam hal ini implementasi KTSP dalam pembelajaran menuntut guru untuk
memperhatikan 3 komponen utama yaitu Standar Nasional Pendidikan, silabus yang
dikembangkan harus merumuskan secara jelas progam pembelajaran, proses
pembelajaran, hasil pembelajaran serta mekanisme dan kriteria penelitian, RPP
perlu dikembangkan secara matang untuk menentukan bahwa kegiatan pembelajaran
sudah siap dilaksanakan. Untuk menyukseskan implementasi KTSP dalam
pembelajaran guru di tuntut berjiwa mulia, berhati suci dan rela mengorbankan
kehidupanya hanya untuk kebaikan dan pendidikan semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar