Ekonomika
lingkungan telah didefinisikan sebagai ilmu studi tentang dampak yang tidak
diinginkan atau tidak diketahui dari adanya suatu pilihan tentang penggunaan
sumber daya alam. Yang menjadi tantangan para ahli ekonomi adalah definisi tersebut
menunjuk pada deretan pilihan yang harus diputuskan oleh pengambil keputusan.
Pilihan
tersebut misalnya antara keperluan yang tidak ada habisnya untuk menyediakan
kebutuhan pangan dan keperluan untuk memelihara, melestarikan, dan menciptakan
suatu kualitas kehidupan tertentu. Namun sampai dengan terpenuhinya kebutuhan
dasar seperti pangan, perumahan,
pendidikan dan kesehatan, maka pertimbangan
terhadap kondisi lingkungan yang baik sering masih terlupakan.
Berkembangnya
waktu dan peradaban serta meningkatnya pembangunan untuk kesejahteraan manusia,
ternyata menurunkan fungsi/peranan lingkungan dari waktu ke waktu.Hal ini
tergambar dari beberapa kondisi sebagai berikut :
1. Berkurang dan langkanya jumlah bahan mentah yang disediakan
lingkungan alami
2. Berkurangnya kemampuan alam untuk
mengolah limbah, karena limbah yang terbuang dan harus ditampung
lingkungan alami melebihi daya tampungnya.
3. Semakin
berkurangnya kemampuan alam menyediakan kesenangan dan kegembiraan langsung,
karena banyak sumberdaya alam dan lingkungan yang telah diubah fungsinya atau
karena meningkatnya pencemaran.
Kita memehami
bahwa produksi limbah dan keperluan akan pengelolaan limbah dan lingkungan
merupakan hasil langsung dari adanya produksi barang dan jasa. Selanjutnya
produksi barang dan jasa serta limbah tersebut seperti telah disebutkan di
depan berhubungan langsung dengan proses pertumbuhan ekonomi , yang apabila
tidak disertai dengan pengelolaan limbah yang memadai akan timbullah keadaan
yang mengakibatkan adanya pencemaran dan memburuknya lingkungan yang pada
gilirannya mengganggu pertumbuhan ekonomi tersebut. Pengurasan sumber daya alam
juga tidak hanya terjadi terhadap kuantitasnya tetapi dapat pula terhadap
kualitasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar