Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Tahun 2012
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 diperkirakan masih tetap
stabil dan mampu bertahan dari gejolak ekonomi yang melanda Amerika
Serikat (AS) dan Eropa.
"Pertumbuhan diprediksi untuk tetap baik sampai akhir 2011 dan
sepanjang 2012, didukung oleh konsumsi dan investasi swasta," ujar
Kepala Ekonom HSBC untuk wilayah Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara
(ASEAN) dan India, Leif Eskesen, dalam pemaparan di Jakarta, Senin.
Leif menjelaskan, momentum pertumbuhan di Asia sedikit mengalami
penurunan, akibat krisis utang di Eropa, kenaikan harga minyak serta
terganggunya rantai distribusi akibat bencana di Jepang.
Namun, ia mengemukakan, sektor konsumsi domestik di negara-negara
Asia termasuk Indonesia, menjadi salah satu pengaman dalam menjaga
ketahanan ekonomi secara keseluruhan dan berlindung terhadap dampak
krisis secara langsung.
"Konsumsi domestik dapat menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi dan
tentunya didukung dengan kebijakan moneter yang akomodatif," ujar Leif.
Selain itu, ia mengemukakan, tingkat investasi swasta juga
diperkirakan makin meningkat terutama bagi Indonesia dan India karena
saat ini Asia merupakan wilayah yang paling menjanjikan untuk
berinvestasi.
Menurut Leif, basis konsumsi domestik yang didukung demografi
penduduk merupakan salah satu pemicu investor untuk berinvestasi di
Indonesia.
"Untuk menarik investor, pemerintah juga perlu menyelesaikan
beberapa hal yang berkaitan dengan reformasi struktural, seperti UU
ketenagakerjaan, kebijakan yang memudahkan untuk melakukan bisnis dan
melakukan pembenahan infrastruktur," katanya.
Selain itu, ia melanjutkan, potensi resiko eksternal yang
meningkat pada pasar modal dan saham karena arus modal masuk juga dapat
diantisipasi dengan cadangan devisa Indonesia yang masih memadai.
Namun, dengan pertumbuhan yang diperkirakan masih stabil, lanjut
dia, pemerintah patut mewaspadai tingginya laju inflasi pada tahun
depan.
"Laju inflasi dapat menjadi `potential risk` dan patut
diwaspadai. Untuk itu dibutuhkan kebijakan moneter yang tepat dalam
penentuan suku bunga dan mendukung pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Leif memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini hanya
mencapai 6,4 persen meski ada kemungkinan untuk lebih tinggi lagi.
Sedangkan pada 2012, didorong oleh kinerja sektor domestik dan
investasi yang makin meningkat, pertumbuhan ekonomi diprediksi akan
stabil pada angka 6,7 persen.
menambah pengetahuan bruuu.. bloogx keren jga. haha
BalasHapuspasti... Thankz
BalasHapusassalamualiakum.................
BalasHapusi like this .............!!!!!!!!!!!